Pelantikan DPR dan Pertanda
Hari ini, 1 Oktober 2009, DPR hasil pemilu 2009 dilantik.
Secara institusional, peristiwa ini adalah sebuah peristiwa rutin. DPR berganti setiap 5 tahun, namun namanya tetap DPR. Yang berubah hanya komposisinya, ya partainya, ya orang-2nya.
Lha lalu mengapa saya perlukan untuk nulis soal DPR ini ?? Sederhana saja.
Ini DPR periode ke 3 di era reformasi. Era dimana posisi DPR sama kuat - atau bahkan lebih kuat - dari Presiden. Konsekwensi logis dari 4 amandemen terhadap UUD 1945; sama halnya dengan 2 periode sebelumnya, yaitu periode 1 (1999-2004) dan periode 2 (2004-2009).
Pada periode 1, partner eksekutif DPR (Presiden) ada 2 orang : Gus Dur dan Megawati.
Saat Gus Dur jadi presiden, beliau pernah mengatakan bahwa kelakuan para anggota DPR seperti anak TK.
Ungkapan Gus Dur ini kemudian jadi pertanda, bahwa akan timbul gesekan antara Legislatif dan Eksekutif.
Benar. Terjadi “perang”, dan lewat kasus Buloggate, Gus Dur tergusur ditengah jalan dan digantikan oleh Megawati.
Pada era Megawati ini juga muncul pertanda. Konon SBY “dizalimi”. Begitulah opini yang terbentuk. Hasilnya, Megawati kalah dalam Pilpres 2004-2009 oleh orang yang “dizaliminya” : SBY.
Pada periode 2, DPR berdampingan dengan SBY (part 1). Pada periode ini praktis tak pernah terjadi gesekan berarti antara DPR dan Presiden.
Yang muncul (atau dimunculkan) malah pertanda ini : Antasari Azhar jadi ketua KPK. Akibatnya??
banyak anggota DPR terjaring korupsi.
Menjelang akhir periode ini satu pertanda lagi muncul : Antasari jadi pesakitan atas tuduhan pembunuhan. Sampai periode berakhir, sidang Antasari belum digelar, artinya kesalahan Antasari belum terbukti. Artinya pula, masih mungkin muncul pertanda-2 berikutnya …..
Hari ini, masa bakti DPR periode 3 dimulai. Kita akan sama-2 menunggu kinerja mereka – para wakil kita – 5 tahun kedepan. Dan sudah dipastikan, partner eksekutifnya adalah SBY lagi (part 2).
Dari tadi pertanda melulu. Apa sih pertanda itu ??
Pertanda ya pertanda. Suatu kata yang berarti luas. Kebanyakan dari kita percaya pada pertanda. Sebuah mimpi bisa berarti sesuatu. Sebuah kejadian bisa punya makna. Saya sebenarnya tak terlalu percaya dengan pertanda, juga tak mengerti arti pertanda yang sebenarnya. Tapi saya penasaran, apakah pertanda yang mengiringi pelantikan DPR berikut ini punya arti….wallahualam.
Pertanda 1 : Kemarin, 30 September 2009 sore, terjadi gempa dahsyat di Sumatra Barat. 7.9 skala richter. Memang sebelumnya sudah terjadi rangkaian gempa di beberapa daerah : Jawa Barat, Bali, namun gempa kemarin adalah yang terbesar. Banyak korban jatuh.
Hari ini gempa terjadi lagi di Jambi dan Bengkulu. 7.0 skala richter. Diduga korban bertambah.
Pertanda 2 : Presiden SBY takkan menghadiri pelantikan. Ia baru mendarat dari luar negeri jam 11.00 WIB, sementara pelantikan berlangsung jam 9.00 WIB.
Yang hadir di pelantikan “hanya” Wapres Yusuf Kalla.
Oh ya.. satu pertanda lagi. Hari ini bertepatan dengan perayaan hari Kesaktian Pancasila.
Nah, apakah 3 pertanda yang mengiringi pelantikan DPR periode 3 di era reformasi ini punya arti sesuatu ??
sekali lagi, wallahualam………
Read More......
Secara institusional, peristiwa ini adalah sebuah peristiwa rutin. DPR berganti setiap 5 tahun, namun namanya tetap DPR. Yang berubah hanya komposisinya, ya partainya, ya orang-2nya.
Lha lalu mengapa saya perlukan untuk nulis soal DPR ini ?? Sederhana saja.
Ini DPR periode ke 3 di era reformasi. Era dimana posisi DPR sama kuat - atau bahkan lebih kuat - dari Presiden. Konsekwensi logis dari 4 amandemen terhadap UUD 1945; sama halnya dengan 2 periode sebelumnya, yaitu periode 1 (1999-2004) dan periode 2 (2004-2009).
Pada periode 1, partner eksekutif DPR (Presiden) ada 2 orang : Gus Dur dan Megawati.
Saat Gus Dur jadi presiden, beliau pernah mengatakan bahwa kelakuan para anggota DPR seperti anak TK.
Ungkapan Gus Dur ini kemudian jadi pertanda, bahwa akan timbul gesekan antara Legislatif dan Eksekutif.
Benar. Terjadi “perang”, dan lewat kasus Buloggate, Gus Dur tergusur ditengah jalan dan digantikan oleh Megawati.
Pada era Megawati ini juga muncul pertanda. Konon SBY “dizalimi”. Begitulah opini yang terbentuk. Hasilnya, Megawati kalah dalam Pilpres 2004-2009 oleh orang yang “dizaliminya” : SBY.
Pada periode 2, DPR berdampingan dengan SBY (part 1). Pada periode ini praktis tak pernah terjadi gesekan berarti antara DPR dan Presiden.
Yang muncul (atau dimunculkan) malah pertanda ini : Antasari Azhar jadi ketua KPK. Akibatnya??
banyak anggota DPR terjaring korupsi.
Menjelang akhir periode ini satu pertanda lagi muncul : Antasari jadi pesakitan atas tuduhan pembunuhan. Sampai periode berakhir, sidang Antasari belum digelar, artinya kesalahan Antasari belum terbukti. Artinya pula, masih mungkin muncul pertanda-2 berikutnya …..
Hari ini, masa bakti DPR periode 3 dimulai. Kita akan sama-2 menunggu kinerja mereka – para wakil kita – 5 tahun kedepan. Dan sudah dipastikan, partner eksekutifnya adalah SBY lagi (part 2).
Dari tadi pertanda melulu. Apa sih pertanda itu ??
Pertanda ya pertanda. Suatu kata yang berarti luas. Kebanyakan dari kita percaya pada pertanda. Sebuah mimpi bisa berarti sesuatu. Sebuah kejadian bisa punya makna. Saya sebenarnya tak terlalu percaya dengan pertanda, juga tak mengerti arti pertanda yang sebenarnya. Tapi saya penasaran, apakah pertanda yang mengiringi pelantikan DPR berikut ini punya arti….wallahualam.
Pertanda 1 : Kemarin, 30 September 2009 sore, terjadi gempa dahsyat di Sumatra Barat. 7.9 skala richter. Memang sebelumnya sudah terjadi rangkaian gempa di beberapa daerah : Jawa Barat, Bali, namun gempa kemarin adalah yang terbesar. Banyak korban jatuh.
Hari ini gempa terjadi lagi di Jambi dan Bengkulu. 7.0 skala richter. Diduga korban bertambah.
Pertanda 2 : Presiden SBY takkan menghadiri pelantikan. Ia baru mendarat dari luar negeri jam 11.00 WIB, sementara pelantikan berlangsung jam 9.00 WIB.
Yang hadir di pelantikan “hanya” Wapres Yusuf Kalla.
Oh ya.. satu pertanda lagi. Hari ini bertepatan dengan perayaan hari Kesaktian Pancasila.
Nah, apakah 3 pertanda yang mengiringi pelantikan DPR periode 3 di era reformasi ini punya arti sesuatu ??
sekali lagi, wallahualam………
Read More......