Masalah Kebudayaan KHD
Ki Hadjar Dewantara, di pidato “Masalah Kebudayaan” pada saat pemberian gelar Doctor Honoris Causa di UGM pada saat Dies Natalis VII
Janganlah sekali-kali orang mengira bahwa kita harus menolak pengaruh-pengaruh kultural dari dunia luar umumnya dunia barat khususnya. Jangan sekali-kali! Sebaliknya janganlah kita memasukkan bentuk, isi, dan irama dari luar yang tidak perlu. Dalam hal ini kita perlu menunjukkan kepada dunia, bahwa kita cukup bebas dan merdeka serta berdaulat, untuk memilih sendiri segala apa yang kita perlukan. Indonesia bukan Nederland, bukan Inggris, Amerika. Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makasar, Medan, Padang …… bukan Amsterdam, Leiden, Utrecht, Groningen, bukan juga London, Cambridge, bukan juga kota-kota Universitas Amerika. Memang benar, kita harus meniru segala apa yang baik dari negeri manapun. Ambillah sifat-sifat dasar yang ada di seluruh dunia, yang dapat mengembangkan dan memperkaya kebudayaan nasional kita. Sebaliknya rakyat kita harus berani, sanggup dan mampu untuk mewujudkan bentuk sendiri, isi sendiri, irama sendiri, seperti yang layak boleh diharapkan dari bangsa yang telah memasuki Dunia Internasional, tetapi sebagai Bangsa yang Berpribadii. Read More......
Janganlah sekali-kali orang mengira bahwa kita harus menolak pengaruh-pengaruh kultural dari dunia luar umumnya dunia barat khususnya. Jangan sekali-kali! Sebaliknya janganlah kita memasukkan bentuk, isi, dan irama dari luar yang tidak perlu. Dalam hal ini kita perlu menunjukkan kepada dunia, bahwa kita cukup bebas dan merdeka serta berdaulat, untuk memilih sendiri segala apa yang kita perlukan. Indonesia bukan Nederland, bukan Inggris, Amerika. Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makasar, Medan, Padang …… bukan Amsterdam, Leiden, Utrecht, Groningen, bukan juga London, Cambridge, bukan juga kota-kota Universitas Amerika. Memang benar, kita harus meniru segala apa yang baik dari negeri manapun. Ambillah sifat-sifat dasar yang ada di seluruh dunia, yang dapat mengembangkan dan memperkaya kebudayaan nasional kita. Sebaliknya rakyat kita harus berani, sanggup dan mampu untuk mewujudkan bentuk sendiri, isi sendiri, irama sendiri, seperti yang layak boleh diharapkan dari bangsa yang telah memasuki Dunia Internasional, tetapi sebagai Bangsa yang Berpribadii. Read More......