Tampilkan postingan dengan label pendidikan pria jepang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan pria jepang. Tampilkan semua postingan

*Anggaran Perpustakaan : Rp 9,9 Triliun Ternyata Masih Kurang*

Pada rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Menteri
Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, kebutuhan dana untuk membangun
ruang perpustakaan di SD dan SMP sekitar Rp 9,9 triliun. Namun, anggaran
dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 10 triliun dari pemerintah pusat tahun
2011 juga dipakai untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak dan peningkatan
mutu, seperti pembelian buku referensi dan pengayaan serta alat-alat peraga
dan laboratorium.

Lucya Damayanti, Kepala Bidang Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi
Perpustakaan Nasional, memprihatinkan masih banyaknya sekolah, terutama SD,
tidak punya perpustakaan. Kondisi itu menunjukkan belum ada kesadaran
pentingnya mengembangkan perpustakaan.

"Perlu diprioritaskan adanya perpustakaan di tiap sekolah. Dinas pendidikan
setempat mesti berkoordinasi dengan Perpustakaan Nasional dan daerah supaya
program perpustakaan sekolah berkesinambungan dan jadi pusat belajar," kata
Lucya.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini tak hanya masalah ratusan ribu
ruang kelas rusak di sekolah dasar dan tingkat menengah yang belum tuntas.
Puluhan ribu SD dan SMP di seluruh Indonesia juga belum memiliki
perpustakaan yang penting sebagai pusat belajar dan mengembangkan minat baca
siswa sejak dini.

Hingga 2011, Kementerian Pendidikan Nasional mencatat 55,39 persen SD belum
memiliki perpustakaan sekolah. Dari 143.437 SD, ada 79.445 sekolah belum
punya perpustakaan. Adapun di SMP, 39,37 persen sekolah (34.511 dari 13.588
sekolah) tidak punya perpustakaan.

Perpustakaan sekolah yang ada pun belum memadai, baik dari segi ruangan,
koleksi, hingga kegiatan. Hal itu tampak dari pantauan*Kompas *ke sejumlah
sekolah di Jakarta, Kamis (31/3/2011).

Di SDN Duri Pulo 06 Petang, Jakarta, ruang perpustakaan digabung dengan
ruang guru dan ruang penyimpanan barang sekolah. Perpustakaan hasil bantuan
bank pemerintah itu juga dipakai siswa SDN Duri Pulo 10.

"Kalau tidak ada bantuan dari luar, kami belum punya perpustakaan. Koleksi
buku pun disumbang," kata Sutisna, penanggung jawab perpustakaan itu. *(ELN)
*
Read More......

Dengan Komputer Rakitan, Pria Jepang Pecahkan Rekor Matematika 'pi'

JAKARTA, REPUBLIKA.co.id - Seorang pengusaha Jepang dengan menggunakan komputer rakitan rumah telah berhasil menghitung konsep matematika "pi" ke dalam triliunan digit dan memperoleh rekor dunia atas hasil kerjanya itu.

Shigeru Kondo, seorang insinyur sistem berusia 50 tahunan pada sebuah perusahaan makanan diprefektur Nagano, Jepang tengah, pada Agustus menghitung pi --rasio keliling lingkaran atas diameternya-- dalam lima triliun digit, hampir dua kali lipat akurasi dari rekor dunia sebelumnya.

Pekan lalu, penghitungan ini diakui oleh Catatan Rekor Dunia dengan memberikan sertifikat ke Kondo, yang mengaku mulai menghitung pi hanya sebagai hobi. "Saya benar-benar ingin memuji komputer saya, yang melakukan penghitungan terus-menerus selama tiga bulan tanpa keluhan, "kata Kondo kepada Chunichi Shimbun.

Ia berbagi kehormatan dengan seorang mahasiswa ilmu komputer AS, Alexander Yee, yang membuat program piranti lunak dan berhubungan dengan Kondo melalui surat elektronik.

Menggunakan bagian dari gudang lokal dan toko daring, Kondo menyatukan komputer meja yang menampilkan dua prosesor tingkat tinggi Intel dan 20 cakram keras tambahan.

Setelah 90 hari pengolahan terus enerus, Kondo memperoleh deret lima triliun angka yang mendefinisikan pi. Dia memverifikasi hasil itu dengan metode yang berbeda, yang memakan waktu 64 jam. Rekor sebelumnya, ditetapkan oleh konsultan perangkat lunak Perancis pada bulan Januari 2010, adalah sekitar 2,7 triliun digit.

Upaya menghitung pi secara lebih akurat, yang diyakini akan terus berlangsung selamanya, telah menjadi tantangan bagi para sarjana selama ribuan tahun, sejak parameter tersebut digunakan di Mesir kuno. Kondo sekarang mencoba untuk menghitung pi sampai 10 triliun digit. "Jika semuanya berjalan dengan baik, saya akan mencapai hasil itu pada Juli. Aku benar-benar menantikan itu, " katanya. (Red: taufik rachman/Sumber: antara)
Read More......