TIGA TONGGAK INDONESIA, konsep NUSANTARA
Wuik, ingat kemarin daku. Dua hari sebelum peringatan
SOEMPAH PEMOEDA 28 Oktober, aku diundang hadir di
Panel Diskusi BUDAYA BANGSA BAHARI. Diantara
penceramah kunci, adalah Pak Sis (Siswono Judohusodo).
Seperti biasa, bicaranya yang keras, cerkas dan tegas mengemu-
kakan sisi-sisi negatip negeri saat ini dan beberapa butir-butir
positip masa lampau yang kebetulan 'luput' dari perhatian
sehingga tak diindahkan dan akhirnya bangsa ini menjadi
cibiran bangsa lain...:-). Hal menarik yang dinyatakan Pak Sis
adalah TIGA TONGGAK INDONESIA yang seharusnya kita
RECOGNISI dan IMPLEMENTASIKAN dalam wujud nyata,
penuh kesungguhan.
Tonggak pertama adalah SUMPAH PEMUDA 28 Oktober 1928,
yang kala itu Pemuda-pemudi Hindia Belanda mengikrarkan
LAHIRNYA TANAH AIR INDONESIA, LAHIRNYA BANGSA
INDONESIA dan DIJUNJUNGNYA Bahasa Nasional BAHASA
INDONESIA. Sebuah tonggak nan spektakuler. Dulu sebelum
ikrar itu tidak ada INDONESIA, yang ada kerajaan-kerajaan.
Baik yang kecil-kecil seperti ratusan kerajaan di Maluku,
beberapa kerajaan mozaik di Kawa, Timor, Bali, dll, atau
yang pernah ada kerajaan besar SRIWIJAYA dan MAJAPAHIT.
Kesemuanya BUKAN INDONESIA. Nah sejak 28-10-1928 itu
secara sadar PEMUDA-PEMUDI mengakui berbangsa dan
bertanah air INDONESIA serta menjunjung BAHASA KEBANGSAAN
BAHASA INDONESIA. Menunjukkan suatu sikap egalitarian
super. Wong bahasa dari sekelompok kecil suku Melayu,
lho diangkat menjadi BAHASA KEBANGSAAN. Bahasanya
sekitar 50 juta orang saat itu. APA NDAK HEBAT? Cuma sekarang
kok ya luntur ya... BAHASA INDONESIA bahasa yang dilecehkan
BANGSA..:-).
TONGGAK KEDUA adalah PROKLAMASI (dan Deklarasi)
INDONESIA. Suatu kejadian monumental di perdaban dunia.
Ya, sejak diproklamasikan INDONESIA dan dideklarasikan
sebagai NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, maka
mulai putuslah rantai IMPERIALISME. Seperti pernah diramalkan
oleh Bung Karno di persidangan INDONESIA MENGGUGAT... .
yang intinya berisi: "Yang akan memutus rantai Imperialisme adalah
setelah terjadinya perang besar, perang PASIFIK RAYA...." eee
kok ya tak lebih dari 20 tahun kemudian, TERJADI dan INDONESIA
lah yang menjadi PEMUTUS RANTAI IMPERIALISME KLASIK....
[sayang sekarang memasuki IMPERIALISME MENTAL... ehek-ehek]
Apakah mungkin ada janji proklamasi yang belum sempat dilakukan?
Misalnya tentang Hal-hal mengenai pemidahan kekuasaan dan lain-lain
yang harusnya diselenggarakan secara seksama dan dalam tempo
sesingkat-singkatny a, jadi tidak terselenggara, karena kesibukan
masing-masing beradu 'kekuatan imperialisme mental' masing-masing,
ya?
LALU TONGGAK KETIGA adalah DEKLARASI DJUANDA 13/12-1957
yang dengan perjuangan gigih para diplomat dan perunding Indonesia,
tahun 1982 membuahkan hasil dengan diakuinya ZEE Indonesia oleh
PBB. Maka dengan tonggak itulah Republik Indonesia menjadi utuh
dengan 1.9 juta km2 daratan + 3.1 juta km2 lautan dan 2.7 juta km2
Zona Ekonomi Eksklusif... . Indonesia utuh memiliki wilayah seluas
7.7 juta kilometer persegi, syah menjadi negara BENUA MARITIM
terbesar di dunia.
Kelihatannya Deklarasi Djuanda ini disemangati oleh pendahulu negeri
besar, Majapahit dengan KONSEP NUSANTARA yang disumpahkan
oleh Gajahmada... . Ya, negeri bernama Majapahit dulu itu berusaha
keras mencapai negeri BENUA MARITIM negeri dari pulau ke pulau,
dengan konsep NUSANTARA. Maka pada pucuk pimpinan negaranya
selain maha patih, Majapahit memiliki dua patih, satu yang ber-
urusan dengan urusan dalam negeri satu lagi urusan luar negeri dengan
kekuatan utama menguasai ARMADA LAUT (kalau tak salah jaman
Gajahmada, patih Luar ini dijabat oleh Laksamana Nala)...
Ah, tapi sayang... sebagai Indonesia, sekarang ini sangat memprihatinkan.
Pemanfaatan sumberdaya kelautan katanya baru 8% dari potensi kelestariannya.
Sebagai negara lautan terbesar, negeri ini adalah konsumen ikan paling
sedikit di sesama negara berpantai luas....:-(.
Armada pertahanan laut yang minimal harusnya punya 300 kapal perang,
katanya Indonesia baru punya 100an kapal perang berbagai merek, berbagai
umur dan hampir semua LUNGSURAN.. PT PAL iddle.. lebih baik beli
bekas to dari pada bikin sendiri....: -). Negeri ini memiliki kapal selam
yang jauuh lebih sedikit dibanding Malaysia bahkan Singapura...
[kecuali orang Palembang, kapal selam malah disantap harian...:-) ]
So? Mari kita (kalau mau nih) kembali menghidup-hidupkan TIGA
TONGGAK INDONESIA dengan KONSEP NUSANTARA itu se
hebat-hebatnya. Termasuk galang kesatuan DIRGANTARANYA
dengan pesawat-pesawat terbang tempur dan komersial... agar
semakin erat kita GALAKKAN KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA
kita...
Sumber http://www.propbiya ng.net/
http://www.propbiya ng.com/
0 komentar:
Posting Komentar