SISWA MTS KUDUS TEWAS SAAT MERAYAKAN KELULUSAN

Seorang siswa MTs Negeri 01 Kudus, tewas tenggelam saat merayakan kelulusan bersama teman-temannya dengan cara mandi di aliran Sungai Kaligelis, di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Minggu (9/5).
Menurut Kasi Linmas pada Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Kudus, Atok Darmobroto, di Kudus, Senin, korban tewas bernama Muh Zaim Muhyinudin (15), Kecamatan Kaliwungu tersebut sempat terseret hingga ratusan meter dari tempat korban mandi bersama teman-temannya.
Peristiwa naas tersebut, kata dia, berawal ketika korban bersama sepuluh temannya ingin merayakan kelulusan sekolah dengan cara pergi ke Pegunungan Rahtawu untuk berenang di sungai.
"Sampai di lokasi kejadian, sekitar pukul 11.30 WIB, korban mandi di sungai dengan dua temannya, yakni Alif Wildan (15) dan Muh Naufal (15)," ujarnya.
Awalnya, kata dia, sejumlah warga setempat memeringatkan korban dan teman-temannya untuk mengurungkan niatnya, karena di lokasi tersebut sering terjadi korban tenggelam yang berakhir dengan kematian. Namun, ketiga anak tersebut tidak mengindahkan.
Beberapa saat setelah berenang, tiba-tiba tubuh korban terseret arus, sedangkan teman korban yang bernama Alif Wildan dan Muh Naufal langsung memberikan pertolongan, namun keduanya tidak kuat menahan tubuh korban.
"Kedua temannya itu memang sempat memegangi tubuh korban, tetapi kuatnya arus akhirnya terlepas dan terbawa arus air," ujarnya.
Kedua teman korban kemudian melakukan pencairan dengan meminta bantuan warga setempat yang saat itu masih bekerja di sekitar lokasi kejadian.
Sebagian warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gebog dan Tim Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Kudus.
Selang beberapa menit, petugas datang ke lokasi dan langsung melakukan penyisiran.
Setelah satu jam pencairan, tubuh korban akhirnya ditemukan yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Gebog untuk divisum.
Dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, namun pihak keluarga sempat mengajukan permohonan visum ulang karena tidak percaya dengan hasil di Puskesmas.
Jenazah korban anak pertama dari dua bersaudara pasangan Puryoto (45) dan Alfi Sa'adah (40) itu divisum di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dengan hasil visum yang hampir sama dengan visum pertama, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Korban dinyatakan meninggal karena kehabisan oksigen saat tenggelam dan terseret arus air sungai.
Berdasarkan data Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Kudus, kejadian serupa di tempat tersebut merupakan yang keempat kalinya, mengingat arus air di aliran sungai tersebut cukup deras.
Sedangkan data korban meninggal akibat tenggelam di sungai selama Januari hingga Mei 2010, terdapat 11 korban dengan didominasi pelajar yang berenang tanpa mengindahkan kondisi arus sungai.
Sementara itu, Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Kudus, Nur Salim mengaku, ikut berbela sungkawa atas meninggalnya salah seorang siswa yang seharusnya bisa meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya.
"Perwakilan sekolah bersama beberapa siswa ikut melayat ke rumah duka hari ini (10/5), karena pemakaman dilakukan pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB," ujarnya.
Terkait informasi siswanya itu merayakan kelulusan, dia mengaku, tidak mengetahui.
"Sebelumnya, siswa kelas IX memang diliburkan pada Sabtu (8/5) usai pengumuman kelulusan ujian nasional (UN)," ujarnya.


Sumber
Kudus, 10/5 (ANTARA)

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

0 komentar:

Posting Komentar