Boediono & Sri Mulyani Sebaiknya Nonaktif

JAKARTA - Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani
sebaiknya dinonaktifkan dari jabatannya atau bahkan mengundurkan diri,
terkait dugaan keterlibatan keduanya dalam kasus dana talangan Bank
Century.


"Keduanya harus nonaktif atau mengundurkan diri untuk bertanggung jawab
secara moril. Presiden yang mengangkat juga harus bertanggungjawab
secara moril dan etika politik," ujar Ketua PP Muhammadiyah Din
Syamsuddin di kantornya, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa
(1/12/2009).

Dia menambahkan, pertanggungjawaban moril Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menggunakan hati nurani. Jika pakai hati nurani, lanjutnya,
pasti tahu jawabannya dan tak perlu berlama-lama.

"Secara etis Presiden ikut bertanggung jawab dan mengambil
langkah-langkah karena diduga melibatkan orang terdekatnya. Presiden
tidak bisa berdiam diri karena ini sudah terjadi pembiaran," tuturnya.

Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menunjukkan rasa
tanggung jawab Presiden. "Di situlah tanggung jawab pemimpin
(Presiden), apa lewat penonaktifan atau dengan yang lainnya,"
pungkasnya.

Dugaan keterlibatan Boediono dan Sri Mulyani dalam kasus Century kerap
disinggung. Mengingat pertama kali kasus ini mencuat, Boediono masih
menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dan Sri Mulyani menjabat
Menteri Keuangan.


Selasa, 1 Desember 2009 - 16:07 wib

Ferdinan - Okezone

0 komentar:

Posting Komentar