UNIVERSITAS MALAYA TERTARIK TELITI HAMA "BACTROCERA LOMBOKENSIS"
Mataram, 8/6 - Universitas Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, tertarik meneliti hama serangga "Bactrocera Lombokensis" yang merupakan hama endemik di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Jadi kami datang ke Lombok ini untuk memastikan apakah hama ini masih ada ataukah sudah punah," kata Dean Faculty of Secience University of Malaya Prof. Mohd Sofian Azirun di Mataram, Selasa.
Mohd Sofian Azirun bersama dua orang profesor dan dua orang doktor dari Universitas Malaya, berada di Mataram, untuk melakukan penandatanganan "Memorandum of Understanding" atau naskah kerja sama dalam hal penelitian dengan Rektor Universitas Mataram, Prof. H. Sunarpi.
Ia mengatakan ada beberapa spesies hama serangga di Lombok. Salah satunya adalah "Bactrocera Lombokensis". Hama ini dinamakan oleh seorang peneliti dari Australia yaitu Prof. Druu.
"Beliau hanya melihat dari koleksi di sebuah museum tanpa hadir di Lombok. Dan kami datang ke sini untuk memastikan keberadaannya. Apakah hama itu sangat merusak tanaman terutama buah-buahan, ataukah sebaliknya bermanfaat," ujarnya.
Ia menyebutkan jumlah spesies hama serangga di dunia diperkirakan mencapai 200 jenis. Dari total spesies hama serangga itu salah satunya mungkin hama "Bactrocera Lombokensis" yang merupakan hama endemik di Pulau Lombok.
Belum diketahui pasti apakah keberadaan hama itu merugikan para petani hortikultura, sehingga perlu riset lebih mendalam untuk menggali hama tersebut apakah bermanfaat ataukah banyak merugikan.
Dengan riset itu, kata dia, diharapkan bisa memperoleh informasi terutama dari segi biologinya, sehingga dapat diperoleh solusi penanganannya jika memang sangat merugikan. Tentunya solusi penanganan harus ramah lingkungan.
"Apakah penanganannya menggunakan racun serangga atau cukup menggunakan musuh alami. Ini perlu kita kaji," katanya.
Ia menambahkan para peneliti dari Universitas Malaya akan melakukan riset tentang hama ini bekerja sama dengan para peneliti dari beberapa fakultas yang ada di Universitas Mataram.
Dalam waktu dekat, beberapa peneliti dari Universitas Malaya tersebut akan segera datang ke Mataram, untuk bekerja selama beberapa minggu.
Menurut dia kerja sama riset ini adalah salah satu hal yang penting karena selama ini Universitas Malaya banyak melakukan kerja sama dengan negara-negara di luar ASEAN.
"Oleh sebab itu, mulai tahun ini memfokuskan diri untuk bekerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Thailand, Filipina dan negara lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya menginginkan setiap MoU mesti diikuti dengan kegiatan karena selama ini kebanyakan kerja sama hanya selesai di atas kertas tanpa ada tindakan.
Sumber
(ANTARA)
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 komentar:
Posting Komentar