Perempuan Perkasa di Era Global

Perempuan Perkasa di Era Global
Oleh : Mona Safitri
Desa Pango Raya Ulee Kareng, Banda Aceh
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara ( Wikipedia). Globalisasi adalah
sebuah hasil dari kemajuan teknologi yang merubah perdaban manusia.
Maka reaglobalisasi lebih cendrung dikonotasikan dengan sebutan modern. Di era
globalisasi yang serba modern dan canggih saat ini, perubahan model dan
gaya hidup serta pola pikirpun mengalami perubahan yang lebih maju. Maka,
era ini juga disebut sebagai era modern. Artinya, tatanan kehidupan
masyarakatnya pun serba modern dan serba canggih. Kebutuhan hidup semakin
mahal dan tinggi. Semuanya akan berpengaruh pada pola gaya hidup, pola
relasi dan lain=lain. Sebagai contoh tentang pola hubungan antara laki-laki
dan perempuan saat ini. Berkat perjuangan para perempuan yang memperjuang
emansipasi, kesetaraan dan keadilan gender, kini pola relasi antara
laki-laki dan perempuan mulai berubah. Kini mulai berkurang perbedaan
peran yang membedakan peran laki-laki dan perempuan di ruang publik. Gerak
langkah perempuan menjadi semakin dinamis. Sangat berbeda dengan pada masa
lalu. Jika dulu perempuan hanya diam di rumah melakukan pekerjaannya seperti
memasak, mencuci dan membersihkan rumah,mengurus rumah tangga (domestik)
saja, kini mulai mengalami perubahan pesat. Sektor publik bukan seratus
persen miliknya laki-laki lagi. Karena selama ini sektor publik menjadi
dominasi laki-laki yang dilatarbelakangi oleh persepsi bahwa posisi sebagai
pencari nafkah dalam memimpin keluarga, maka laki-laki bebas dari berbagai
macam pembatasan.

Ini adalah penggalan tulisan seorang ibu di majalah POTRET edisi 40. Insya
Allah tanggal 11 januari 2011, POTRET merayakan Sewindu majalah POTRET
membangun budaya menulis di kalangan perempuan Aceh.

Rekan-rekan yang ingin mengucapkan selamat, silakan dikirim ke
potret.ccde@gmail.com.

Salam

Tabrani Yunis

0 komentar:

Posting Komentar