Sekolah Pemimpin, Mencetak Pemimpin dari Siswa Miskin di Balikpapan

Sekolah Pemimpin Hidayatullah (SPH) di Balikpapan, yang saat ini dikhususkan bagi siswa-siswa miskin bertekad menjadi sebuah sekolah yang paling bermutu, dengan guru-guru paling cerdas dan berbakat. Selain itu, juga dirancang dengan fasilitas yang paling lengkap, kurikulum paling modern, dikelola secara profesional, dan dibiayai sepenuhnya oleh masyarakat Balikpapan. Bagaimana tenaga pengajarnya?
Catatan: Satria

Untuk menyelesaikan masalah pendidikan, khususnya bagi siswa miskin, kita harus mencari cara-cara baru. Orientasi pelayanan pendidikan dengan menggunakan cara berpikir lama jelas tidak dapat diharapkan untuk mengatasi permasalahan pendidikan pada situasi saat ini. Cara-cara berpikir baru dan terobosan-terobosan baru harus diperkenalkan dan diciptakan untuk mengatasi permasalahan pendidikan pada saat ini dan di masa mendatang.
Dengan kata lain, reformasi pendidikan harus dimulai dari perubahan pola penanganan pendidikan bagi siswa miskin. Harus ditemukan sebuah pola baru penanganan pendidikan bagi siswa miskin yang benar-benar dapat menyelesaikan masalah rendahnya mutu pendidikan dan relevansinya dengan dunia nyata di masa kini dan masa mendatang.
Mulai saat ini kita seharusnya tidak sekadar membuka sekolah (ordinary school) bagi anak-anak kita tapi setiap sekolah yang kita buka haruslah sebuah sekolah berkualitas terbaik. Sekolah modern berfasilitas lengkap yang bermutu tinggi yang benar-benar akan dapat membuat setiap anak-anak kita yang bersekolah di dalamnya dapat berkembang potensinya menjadi anak-anak yang bukan hanya cerdas intelektual dan emosional tapi juga memiliki karakter mulia. Sekolah tersebut harus didisain kurikulum dan aktivitas pembelajarannya untuk menggali dan mengembangkan kemampuan fisik, intelektual, sosial-emosional, dan spiritual peserta didiknya.
Setiap guru yang kita masukkan dalam sekolah-sekolah kita haruslah guru-guru yang paling berbakat, paling dedikatif , dan paling besar kecintaannya pada anak-anak. Sekolah ini haruslah menjadi sekolah yang paling menyenangkan bagi siswa dengan kurikulum pembinaan olahraga dan seni yang paling bagus di samping kurikulum teknologi informasi, matematika, bahasa dan sainsnya.
Sekolah ini haruslah menjadi sekolah yang lebih baik dari semua sekolah yang telah ada sebelumnya. Ia merangkum semua kebaikan dan keunggulan sekolah-sekolah lain yang telah ada. Ia harus menjadi sekolah yang paling diinginkan oleh setiap siswa dan orang tua di negeri ini. Kita memiliki cukup sumber daya untuk itu. Jika kita mau bersama-sama mensinergikan semua kapasitas yang kita miliki.


Kota Balikpapan adalah kota yang memiliki sumber daya manusia (intellectual capacity) terbaik yang berlimpah yang bekerja di perusahaan-perusahaan migas asing dan dunia usaha dan industri lain. Mereka jelas orang-orang dengan kapasitas intelektual terbaik yang dimiliki bangsa kita dan mereka tentu dengan senang hati bersedia untuk membantu program peningkatan pendidikan dengan satu atau lain cara. Tantangannya adalah bagaimana mensintesakan dan mensinergikan kapasitas tersebut untuk menuju pada satu visi bersama, yaitu menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan melalui lembaga pendidikan formal.
Itulah yang hendak dikerjakan di Sekolah Pemimpin. Apa yang perlu dilakukan sebenarnyalah hanyalah ‘knocking doors’ (mengetuk pintu-pintu), menjelaskan visi bersama ini kepada setiap pemangku kepentingan dan mengajak mereka untuk terlibat di dalamnya (saat ini saya bahkan telah mendapat komitmen dari seorang psikolog ternama dan dosen IT yang bersedia terlibat dalam program prestisius ini secara gratis!).
Psikolog ini bersedia untuk membantu membuat peta dan profil kemampuan intelegensi siswa yang akan memudahkan guru dalam mengajar mereka. Ia juga bersedia untuk mengelola proses seleksi guru-guru paling berbakat yang akan ditempatkan di SPH.
Si dosen IT menyatakan keinginannya untuk mengajar teknologi informasi kepada siswa tanpa dibayar! Bayangkan jika masyarakat terpelajar kota Balikpapan seperti para dokter, insinyur, akuntan, manager, motivator, seniman, trainer olahraga, dll beramai-ramai mendaftar untuk terlibat dalam program Sekolah Pemimpin ini. Dengan demikian Sekolah Pemimpin akan dapat pelatih olahraga terbaik, tenaga medis terbaik, seniman paling berbakat, ahli IT paling pintar, fasilitas olahraga dan belajar termodern yang dimiliki oleh kota Balikpapan.


SPH ini direncanakan akan menjadi sekolah pertama di Balikpapan yang memiliki indoor sport facilities yang lengkap dan akan dapat menjadi kebanggaan semua warga Balikpapan. Ini memang ide yang ambisius dan belum pernah dicobakan, tapi jelas bisa diaplikasikan dan Balikpapan bukan hanya bisa membuat satu Sekolah Pemimpin seperti ini tapi bahkan bisa membuat 10 (sepuluh) sekolah modern bermutu tinggi semacam ini!
Jika kita bisa membuat sekolah gratis bermutu tinggi bagi anak-anak miskin maka tentu dengan mudah sekolah-sekolah bagi siswa kaya bisa didirikan dengan pola yang sama.
Sekolah Pemimpin ini diharapkan menjadi model pengembangan sekolah berbasis pondok pesantren yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk mengikutinya. Jika Balikpapan mampu melakukannya maka kota-kota lain tentunya juga dapat melakukan hal yang sama dengan meniru pola yang telah dilakukan sehingga mulai saat ini hanya sekolah-sekolah bermutu tinggi yang akan kita buka bagi anak-anak kita di masa depan.


Di masa yang tidak lama lagi -- seperti disebutkan di bagian awal tulisan ini -- kita semua berharap agar Sekolah Pemimpin Hidayatullah (SPH) yang saat ini dikhususkan bagi siswa-siswa miskin akan segera menjadi sebuah sekolah yang paling bermutu, dengan guru-guru paling cerdas dan berbakat, dengan fasilitas yang paling lengkap, kurikulum paling modern, dikelola secara profesional, dan dibiayai sepenuhnya oleh masyarakat Balikpapan. Mari kita bersama-sama mewujudkannya! (Satria Dharma/Habis)


Salam
Satria Dharma
http://satriadharma.com/

0 komentar:

Posting Komentar