Jokowi: Stop mutasi guru dari luar kota

Solo (Espos)–Walikota Solo, Joko Widodo akan menghentikan mutasi guru yang berasal dari luar daerah, hal ini disebabkan kelebihan jumlah guru di tingkat sekolah menengah.

Menurutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mensinergikan antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terkait dengan kebutuhan dan jumlah guru yang masih perlu ditambah. Dia mengakui selama ini beberapa dinas tersebut masih berjalan sendiri dan kurang saling berkoordinasi.

“Untuk beberapa materi pelajaran memang berlebih tetapi untuk beberapa bidang masih kurang. Maka dari itu saya minta untuk pemenuhan kebutuhan guru masing-masing dinas dapat saling koordinasi,” jelas dia seusai membuka acara Pekan Seni di Taman Budaya Surakarta, Solo, Senin (24/5).

Sementara menurut Kepala Disdikpora Solo, Rakhmat Sutomo, dari 9.000-an guru yang berada di Kota Solo, sedikitnya ada 200-an guru diantaranya yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP dan SMA yang jumlahnya berlebih. Padahal, sambung dia, apabila guru tersebut telah mendapatkan sertifikasi maka mereka harus memenuhi ketentuan mengajar selama 24 jam dalam sepekan. “Tentunya mereka akan kesulitan untuk memenuhi ketentuan tersebut karena jumlah guru dibeberapa mata pelajaran itu masih berlebih,” jelas dia.

Terkait hal tersebut pihaknya tengah mencari solusi bagaimana dapat mengoptimalisasi jam mengajar guru tersebut agar lebih optimal. Menurutnya, jika guru yang telah mendapatkan setifikasi itu tidak memenuhi ketentuan maka dimungkinkan tunjangan sertifikasi akan dicabut. Meskipun belum secara pasti menetapkan cara yang dapat ditempuh, dia mencontohkan untuk guru yang mengampu pelajaran Bahasa Indonesia mereka bisa mendapatkan tugas tambahan di perputakaan.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

0 komentar:

Posting Komentar