Undip naik peringkat di Top 200 Asian University 2010
Semarang--Undip Semarang berhasil naik peringkat dari 171 (2009) menjadi 161 universitas terbaik di Asia (2010) atau menempati peringkat 6 perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi QS Top 200 Asian University.
Dari enam terbaik di Indonesia, posisi Undip (161) berada pada peringkat setelah IPB (119), ITB (113), Unair (109), UGM (85) dan UI (50). Peringkat tersebut diperoleh Undip berdasarkan penilaian terhadap 200 perguruan tinggi di Asia pada Kamis pekan lalu. Unpad berbagi peringkat dengan Undip (161).
Staf Ahli Pembantu Rektor IV Undip Dr. Istadi menyambut gembira peringkat Undip yang naik 10 tingkat tahun ini. “Alhamdulillah peringkat Undip meningkat dari 171 menjadi 161 Top Asia. Ini merupakan buah dari kerja keras seluruh sivitas akademika Undip,” ujar Istadi, Senin (17/5).
Menurut Istadi, melalui pemeringkatan ini setiap universitas akan memiliki panduan obyektif untuk memetakan keunggulan dan kelemahan antar-perguruan tinggi di seluruh dunia. Hal ini dimungkinkan karena peningkatan prestasi setiap tahun hanya dapat dilakukan jika secara konsisten memenuhi kriteria-kriteria penilaian yang disyaratkan oleh lembaga-lembaga pemeringkatan.
Kuncinya, lanjut Istadi, adalah bagaimana agar pencitraan Undip di kancah internasional menjadi lebih baik melalui berbagai cara. Antara lain kerjasama internasional yang lebih efektif, publikasi ilmiah di jurnal internasional yang diindeksasi oleh SCOPUS, peningkatan jumlah sitasi penelitian dan publikasi, serta peningkatan mutu dan kualitas lulusan.
“Keberhasilan ini bukti komitmen Undip untuk pengembangan kampus world class university. Diharapkan hasil ini dapat lebih memacu semangat untuk terus berprestasi demi Undip,” demikian Istadi.
Indikator QS
QS sendiri dalam melakukan evaluasi prestasi universitas di Asia menggunakan sembilan indikator, yaitu pertama mengukur academic per review (kualitas penelitian) lewat survei di kalangan akademik dengan pembobotan senilai 30%.
Kedua, student to faculty ratio (rasio mahasiswa terhadap staf pengajarnya) dengan bobot 20%. Ketiga, citations per paper (seberapa banyak penelitian universitas dikutip), bobot 15%.
Keempat, employer review (kesiapan kerja lulusan serta tingkat kepuasannya), bobot 10%. Kelima, papers per faculty (seberapa banyak jumlah paper yang dipublikasi oleh setiap staf pengajar), bobot 15%.
Berikutnya dari sisi international outlook dapat dilihat dari parameter-parameter berikut. Keenam, inbound exchange students atau jumlah mahasiswa yang mengikuti pertukaran (masuk) mahasiswa dengan universitas lain dari luar negeri, bobot 2,5%. Ketujuh, outbound exchange students atau jumlah mahasiswa yang mengikuti pertukaran (keluar) mahasiswa dengan universitas lain ke luar negeri, bobot 2,5%.
Kedelapan, international students (jumlah mahasiswa internasional), bobot 2,5% dan kesembilan, international faculty (jumlah dosen dari luar negeri yang mengajar di suatu perguruan tinggi) bobot 2,5%.
Sumber
Solopos.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 komentar:
Posting Komentar