] Kuota Penerimaan Mahasiswa Lewat Jalur Khusus Lebih Banyak
Tiga perguruan tinggi negeri di Bandung
lebih membuka lebar pintu penerimaan mahasiswa lewat jalur khusus. Jumlah
kuotanya dua kali lipat lebih banyak dibanding jatah untuk jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Universitas Padjadjaran tahun ini akan menerima 7 ribu lebih mahasiswa baru
program S-1. Sebanyak 3 ribu kursi diantaranya, untuk mahasiswa yang lolos
SNMPTN, dan 500 untuk mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi dari
pemerintah. Sisanya, 4 ribu lebih untuk menampung mahasiswa yang masuk dari
jalur khusus.
Seleksi jalur khusus itu dibuat sendiri oleh universitas. Biaya kuliah serta
uang sumbangannya lebih mahal dibanding mahasiswa dari jalur SNMPTN. "Itu
untuk subsidi silang," kata Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas
Padjadjaran Husein S. Bahti, Rabu (21/4).
Dia mengatakan, universitas masih harus mencari dana sendiri untuk membiayai
kuliah mahasiswa. Kebijakan itu karena pemerintah tak sepenuhnya menanggung
biaya pendidikan.
Husein membantah jumlah mahasiswa jalur khusus lebih banyak dibanding jalur
reguler SNMPTN. "Pada akhirnya jumlahnya seimbang karena banyak calon
mahasiswa jalur khusus yang mengundurkan diri. Mungkin karena biayanya
dinilai mahal," ujarnya.
Adapun Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, akan menerima 1.040
mahasiswa dari jalur PMDK, 3.811 orang dari jalur khusus, dan 2.345 peserta
SNMPTN.
Sedangkan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, akan
menampung 640 calon mahasiswa yang lolos SNMPTN, 870 orang dari jalur
penelitan prestasi akademik, 1.391 calon dari jalur ujian lokal, dan
beasiswa 80 orang.
Sementara ITB, kata Sekretaris SNMPTN Bandung Asep Gana, menyediakan 1.130
kursi untuk jalur SNMPTN, dan ujian saringan masuk daerah sebanyak 963
orang. "Ujian saringan masuk terpusat di ITB belum tahu berapa," katanya.
ANWAR SISWADI
Sumber
TEMPO Interaktif*, *Bandung*
0 komentar:
Posting Komentar