Mohammad Nuh: Tidak Menjamin Kota Besar Mesti Lebih Baik Dibanding dengan Kota Kecil

*TAHUN* ini, Surabaya gagal mempertahankan prestasi sekolah kejuruan
dalam ujian nasional (unas). Secara umum, nilai unas tingkat SMA
sederajat juga belum menggembirakan. Apa pendapat Menteri Pendidikan
Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengenai fenomena itu? Berikut petikan
wawancaranya.


*Tahun ini, angka ketidaklulusan siswa SMK di Surabaya naik tajam.
Padahal, Surabaya adalah kota vokasi. Bagaimana pendapat Anda? *

Saya kira tidak hanya Surabaya dan tidak hanya SMK, tapi secara nasional
angka kelulusan memang turun. Yang penting sekarang adalah menyikapi
perbaikannya. Kalau turun, lantas langkah kita apa? Ini memang fakta.
Kami (Kementerian Pendidikan Nasional hingga ke bawah) harus
introspeksi. Kekurangannya apa? Sehingga, kita perlu meningkatkan
komitmen. Ada /effort/ dan ikhtiar agar kualitas pembelajaran lebih
bagus. Metodologi harus lebih bagus. Demikian juga tingkat kedisiplinan.

*Apa ada yang salah dengan metodologi pengajaran terhadap siswa SMK?*

Saya belum tahu yang jatuh mata pelajaran apa. Termasuk di Surabaya.
Karena itu, dalam waktu dekat kami menganalisis seluruh mata pelajaran
yang diujikan. Mana mata pelajaran yang nilainya paling rendah.
Sehingga, para guru, Kasek, dan kepala dinas bisa memberikan perhatian
khusus. Sebenarnya, ini juga tidak menguber unas saja. Jangan
menyalahgunakan unas untuk menutupi kekurangan belajar-mengajar. Kita
harus jujur, apa yang kurang? Secara nasional juga demikian. Kalau
dievaluasi masyarakat dan ada jeleknya, kita tidak boleh /ngamuk./

*Dari tahun ke tahun, prestasi unas Surabaya belum menggembirakan jika
dibandingkan dengan kota kecil di Jatim. Apa yang salah dengan Surabaya? *

Saya belum mengevaluasi. Saya juga menangkap hal itu. Tapi, kualitas
pendidikan tidak serta-merta ditentukan kota besar dan kecil. Tidak
menjamin bahwa kota besar mesti lebih baik jika dibandingkan dengan kota
kecil. Siapa saja memiliki kesempatan yang sama. Tapi, saya akan kaji
hal itu. Termasuk kota-kota besar selain Surabaya.

*Bagaimana cara memperbaikinya? *

Sekarang sudah telat mencari penyebabnya. Kita tidak perlu mencari
alasan. Yang penting menyiapkan ujian ulangan. Adik-adik yang belum
berhasil semoga bisa menerima kenyataan itu. Kedua, mereka sebaiknya
mempersiapkan diri untuk belajar menghadapi ujian ulangan pada 10-14 Mei
mendatang. Kasek harus memberikan perhatian khusus. Demikian juga guru
bidang studi. Mudah-mudahan dalam waktu dua minggu bisa mempersiapkan
anak didiknya dengan baik. /Toh/, yang diujikan hanya mata pelajaran
yang gagal. Saya kira bukan hal yang sulit. Yang penting, pemerintah
telah memberikan kesempatan. *(kit/c6/mik)

http://jawapos. co.id

0 komentar:

Posting Komentar