280 Anak di Kampung Cijantur Bogor Tidak Sekolah

Sekitar 280 anak usia sekolah di Kampung Cijantur RW 06,
Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Btak bersekolah. Jarak sekolahnya yang jauh
atau sekitar 7 Km dengan jalan kaki membuat anak-anak sekolah engga sekolah.

“Kami mau sekolah, seperti anak-anak di kota, tapi ogah, malas, jauh
sekolahnya dari rumah,” cetus Ujang, 12, saat sedang bermain dengan teman
sebaya, Rabu. “Sudah jauh jalan kaki pula” timpal Encup, bocah lainnya.

Bocah-bocah ini belajar di satu gedung yang dinamakan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) yang merupakan cabang dari desa lain. Gedung ini dibangun
warga dari bantuan dana PNPM 2009 lalu.

“Dua bangunan kami bangun dari dana PNPM setelah adanya persetujuan dari
warga buat belajar anak-anak sekampung,” ujar Ketua Bambang, Ketua RT 04 RW
06 Kampung Cijantur. Diakuinya, hampi 90 persen warganya kurang mampu dengan
mengaantungkan sebagai penggali pasir dan tanah.

Kepala Desa Rabak, Herman, mengatakan, pihaknya telah berupaya mengusulkan
ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk dibangunkan sekolah di Kampung
Cijantur. “Kami sedang mendata anak usia sekolah sesuai dengan tingkatannya.
Untuk berjalannya sekolah jarak jauh, kami koordinasi dengan Unit Pelakasan
Teknis Disdik Kecamatan Rumpin,” katanya.

Camat Rumpin Wahyu Hadi S mengakui telah berupaya agar anak-anak sekampung
itu bisa melanjutkan sekolah. “Kami sedang mengupayakan sekolah jarak jauh
di Kampung Cijantur untuk ditingkatkan stastusnya, dari sekolah PKBM menjadi
sejajar dengan sekolah sekolah SD lain,” kata camat yang baru menjabat empat
bulan .

Humas Disdik Kabupaten Bogor Roni Rusmayana mengakui sudah menerima
permintaan dibangunnya sekolah di sektar kampung tersebut. Namun
terbenturnya dana, pihaknya lalu mengajukan sekolah jarak jauh dengan
menginduk di sekolah yang terdekat. “Usulan sekolah jauh sudah disetujuui,
tahun ajaran 2010/2011 akan dimulai,” katanya serya menyebutkan sekolah
jarak jauh hanya seminggu seklai sekolah. (iwan/B)



Sumber
BOGOR (Pos Kota)

0 komentar:

Posting Komentar