Jejak Jahat Amerika
Dalam surat terbukanya kepada Presiden Amerika G W Bush, Ustadz Abu
Bakar Baasyir menyatakan antara lain: Sebagai
penguasa dari negara adidaya, Anda telah menghancurkan dan meruntuhkan
pemerintahan Islam Thaliban, hanya karena berusaha melindungi saudara seiman,
yaitu Usamah bin Ladin yang Anda tuduh sebagai pelaku peledakan WTC dan
Pentagon, 11 September 2001, tanpa bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
menurut hokum yang adil dan benar.
Sebuah studi yang dilakukan New Hampshire Univ ersity
mengungkapkan bahwa sedikitnya 3.767 warga sipil Afganistan tewas oleh bom yang
dijatuhkan Amerika antara 7 Oktober sampai 10 Desember 2001. Di Irak, agresi
dan pendudukan Amerika beserta sekutunya telah menewaskan sekitar 600 ribu warga
setempat.
Tak heran bila Human Right Report 2002 dan Human
Right Watch di New York dlm laporannya 16 Januari 2002 menyimpulkan: “Amerika
Serikat dan pemerintahan G W Bush adalah pelanggar Hak-hak Asasi Manusia berat
terbanyak di dunia.”
Saat Amerika Serikat merayakan Hari Kemerdekaan 4
Juli 2002, Koran terkemuka Inggris, Daily
Mirror, memuat artikel John Pliger sebagai headline. Dalam tulisannya, Pilger menyebut Amerika sebagai “Negara
Bajingan” (Rogue State).
Di bawah judul Pagi
Hari pada Empat Juli, Pilger menyatakan korban sipil Afganistan yang tewas
akibat bom-bom yang dijatuhkan AS, jauh lebih bayak daripada korban Serangan
WTC 11 September 2001.
Tragedi WTC 911 pun ternyata permainan Amerika.
Faktanya terungkap antara lain lewat buku “Fitnah Itu Akhirnya Terungkap,
Investigasi Peristiwa 11-9 dan Perang Amerika Membasmi Terorisme” (Dr. Albert
D. Pastore PhD). Jerry D. Gray menguak sekaligus dalam tiga buku: “The Hard
Evidence Exposed! The Real Truth” (Fakta Sebenarnya Tragedi 11 September),
“American Shadow Government” (Pemerintah Bayangan Amerika), dan “Bayang-bayang
Gurita”, (Mengungkap Pergerakan Freemason dan Organisasi Anti Islam Dunia).
Berikutnya buku bertajuk “Palestina” (Sejarah,
Perkembangan dan Inspirasi) karya Dr. Muhsin Muhammad Shaleh serta “Perang
Afganistan” karya ZA Maulani, dan “Perang Iraq-AS” terbitan COMES.
Juga lihatlah film-film documenter terbaik sebagai winner of best picture 2004 Cannes Film
Festival seperti “Fahrenheit 9/11”, “911 in Plane Site’, dan “911 Control
Room”.
Meski kejahatan itu tak terbantahkan lagi, Amerika
yang kini dipimpin oleh Barack Obama tetap memelihara kebijakannya atas Irak
dan Afganistan. Tentara Amerika tetap menjadi pembunuh kaum Muslimin.[]ta
0 komentar:
Posting Komentar