ALUMNI SMK DOMINASI PENGANGGURAN DI SULBAR

Alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendominasi tingkat pengangguran di Sulawesi Barat (Sulbar) yang hingga kini telah mencapai 10,04 persen.

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Minggu, mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut tingkat pendidikan mulai dari tahun 2007 hingga sekarang ini, tercatat jumlah pengangguran di Sulbar mencapai 4,57 persen yang didominasi oleh alumni sekolah kejuruan sebesar 10,04 persen. "Tingkat pengangguran terkecil adalah lulusan Sekolah Dasar (SD) yang hanya mencapai angka sebesar 3,36 persen atau menurun dari tahun 2007 yang berkisar 4,60 persen," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil menekan tingkat pengangguran yang sebelumnya mencapai angka sebesar 5,45 persen dan kondisi
saat ini berkisar 4,57 persen saja. "Kita berharap, tingkat pengangguran ini dapat ditekan dengan cara membuka peluang usaha dan peluang kerja bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap," jelasnya.

Jumlah penganggur tersebut, kata dia, tersebar di wilayah perkotaan dan wilayah perdesaan yang ada pada lima kabupaten di Sulbar yang didominasi penganggur untuk wilayah perkotaan dengan kisaran angka sebesar 7,82 persen, sedangkan untuk perdesaan hanya mencapai angka sebesar 3,88 persen. "Penganggur wilayah perkotaan cukup besar yang dipengaruhi tidak berimbangnnya antara jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja yang ada, sehingga kondisi ini menjadi perhatian kami untuk dilakukan jalan terbaik dalam rangka menekan
tingkat penganggur di Sulbar," ungkapnya.

Anwar mengatakan, tingkat pengangguran tersebut diyakini akan bisa dikikis setelah masuknya berbagai investor asing yang akan melakukan investasi di Sulbar. "Jika nantinya investor asing dari China dan Korea Selatan (Korsel)telah bekerja untuk membangun Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karama, Mamuju, maka bukan tidak mungkin ribuan penganggur akan dapat kita berdayakan," tandasnya. (KR-ACO)


Sumber
Mamuju, 28/2 (ANTARA)

0 komentar:

Posting Komentar