KALANGAN PENDIDIK KOTA BEKASI RESAH HADAPI UN
Sejumlah tenaga pengajar di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku was-was menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional (UN), pasalnya hasil uji coba belum mencapai target kelulusan 100 persen siswa.
"Kami sudah mengikuti kegiatan 'try out' hingga empat kali. Bahkan hingga 'try out' terakhir yang berlangsung kemarin, Senin (8/3), hasilnya belum memuaskan," ujar Kepala Sekolah SMKN III Kota Bekasi, Uu Mikdar, kepada ANTARA di Bekasi, Selasa.
Menurut Uu, evaluasi dan pendalaman materi kepada para siswa akan terus dilanjutkan hingga menjelang UN pada tanggal 14 Maret 2010 mendatang. Seluruh siswa kelas III bersama dengan guru akan melakukan kegiatan doa bersama demi kelancaran pelaksanaan UN.
Kendati demikian, kata dia, pihaknya mengaku sedikit merasa tenang karena hasil Ujian Kompetensi (Ujikom) yang digelar pekan lalu menghasilkan nilai yang cukup memuaskan dengan rata-rata 8,5.
"Kami tinggal menunggu hasil UN saja. Mudah-mudahan tidak sama seperti hasil 'try out' kemarin yang bagi kami kurang memuaskan hasilnya," kata Uu.
Uu menjelaskan, mata pelajaran matematika masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa di sekolah tersebut. Untuk itu, pihaknya berinisiatif melakukan pendalaman materi secara intensif pada mata pelajaran tersebut.
"Setiap habis try out, kami evaluasi lalu menerapkan beberapa metode baru, yaitu tutor sebaya pada siswa. Masing-masing kelas sebanyak dua siswa. Satu siswa memberikan soal, satu lainnya menerangkan, " katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN I Kota Bekasi, Fatah Hidajah, mengatakan kesiapan siswa di sekolahnya dilihat dengan mengevaluasi hasil uji coba yang telah lima putaran diadakan di sekolah tersebut. "Kami akan mengevaluasi seluruh hasil 'try out' kemarin agar siswa dapat lebih matang menghadapi UN," katanya.
Dikatakan Fatah, pada dasarnya ketenangan dan percaya diri pada saat menjalani UN adalah modal mutlak yang wajib dimiliki para siswa. "Kesiapan jasmani dan rohani juga sangat mendukung siswa sukses dalam UN. Maka unsur itulah yang saat ini kami coba bangun di kalangan siswa calon peserta UN," katanya.
Sementara itu, Raditya Bilqis siswi SMKN III Bekasi mengaku kesulitan dalam menghadapi soal Matematika. "Selain itu, Bahasa Indonesia juga tidak kalah rumit, sebab banyak kalimat-kalimat yang sifatnya menjebak. Sehingga kita harus benar-benar teliti mengerjakannya, " katanya.
Sumber
Bekasi, 9/3 (ANTARA)
0 komentar:
Posting Komentar